Jumat, 07 November 2025

Kegiatan Praktisi Mengajar di Universitas Tanjungpura Pontianak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip)

 Pada hari Jumat, tanggal 7 November 2025, Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kabupaten Melawi yang terdiri dari Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) dan Koordinator Kecamatan (Koorcam) diundang untuk berpartisipasi sebagai Tenaga Praktisi Mengajar dalam kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Politik dan Pemerintahan Desa di Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Tanjungpura Pontianak.

Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 16.00 WIB hingga 18.30 WIB bertempat di Aula S1 FISIP Universitas Tanjungpura Pontianak, dan dihadiri oleh dosen pengampu mata kuliah beserta mahasiswa Program Studi Ilmu Politik. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada mahasiswa mengenai praktik penyelenggaraan pemerintahan desa secara nyata di lapangan, termasuk aspek kebijakan, tata kelola, serta peran masyarakat dan lembaga desa dalam pembangunan.

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Kecamatan (Koorcam) Belimbing, Kabupaten Melawi — Bapak Danny Purbianto, S.Sos, hadir sebagai narasumber praktisi. Beliau memberikan penjelasan dan berbagi pengalaman lapangan dalam menjawab pertanyaan dari Kelompok 7 mahasiswa, yang mengangkat topik “Keterbukaan/Transparansi Pemerintahan Desa dan Lembaga Terkait terhadap Penggunaan Dana Desa.”



Dalam pemaparannya, Bapak Danny Purbianto menyampaikan bahwa prinsip keterbukaan dan transparansi merupakan salah satu fondasi penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang baik (good governance). Pemerintah desa, menurutnya, wajib memastikan bahwa seluruh proses pengelolaan Dana Desa — mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan hingga pertanggungjawaban — dapat diakses dan diketahui oleh masyarakat.

Beliau menegaskan bahwa transparansi tidak hanya diwujudkan dalam bentuk laporan administrasi, tetapi juga melalui mekanisme partisipatif, seperti pelaksanaan Musyawarah Desa (Musdes) dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), yang memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan arah pembangunan desa. Selain itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan lembaga desa lainnya berperan penting dalam mengawasi serta memastikan akuntabilitas pelaksanaan program desa agar berjalan sesuai dengan ketentuan.

Kegiatan berlangsung interaktif dan produktif, dengan antusiasme mahasiswa yang tinggi dalam berdialog serta mendalami praktik transparansi pemerintahan desa di lapangan. Mahasiswa memperoleh gambaran nyata mengenai bagaimana sinergi antara pemerintah desa, lembaga masyarakat, dan pendamping desa berperan dalam menjaga kepercayaan publik dan mendorong tata kelola pemerintahan desa yang terbuka, akuntabel, dan partisipatif.

Kegiatan Praktisi Mengajar ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Melawi dan Universitas Tanjungpura Pontianak dalam menghubungkan dunia akademik dengan realitas lapangan. Diharapkan melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat lebih memahami dinamika, tantangan, serta peluang dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam membangun tata kelola pemerintahan desa yang transparan dan berintegritas.


Foto bersama korkab kabupaten Melawi BPK. Ferry Agung Sasongko, ST (kiri) , Dosen Fisip Untan BPK. Habib, S.IP, M.IP, (tengah) dan Korcam TPP kec. Belimbing BPK. Danny Purbianto, S.Sos


Penulis : Danny Purbianto, S.Sos (Korcam TPP Kec. Belimbing) 


Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Se-Kalimantan Barat Angkatan ke-3 Tahun Anggaran 2025



Pada hari Senin, tanggal 3 sampai dengan 7 November 2025, telah dilaksanakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Se-Kalimantan Barat Angkatan ke-3 Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai, bertempat di Ruang Teater 1, Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura, Kota Pontianak.

Pelatihan ini diikuti oleh Tenaga Pendamping Profesional (TPP) yang terdiri dari Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dan Koordinator Kecamatan (Koorcam) dari berbagai kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Sambas, Sanggau, Ketapang, Sintang, Kapuas Hulu, Bengkayang, Sekadau, Melawi, Kayong Utara, dan Kubu Raya.



Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan profesionalisme pendamping dalam mengawal pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang menjadi wadah ekonomi masyarakat berbasis gotong royong dan berorientasi pada kesejahteraan anggota. Melalui pelatihan ini, peserta dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang komprehensif untuk memperkuat kelembagaan, tata kelola, dan kinerja koperasi desa di wilayah dampingannya.



Adapun materi pelatihan yang diberikan kepada peserta meliputi:

  1. Peran, Tugas, Fungsi, dan Kode Etik Pendamping Desa/Kelurahan Merah Putih (BA, PMO, dan Pendamping Lain)

  2. Teknik Assessment Awal (Rapid Rural Appraisal untuk Koperasi)

  3. Teknik Pendampingan Bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

  4. Kertas Kerja, Monitoring dan Evaluasi, Pelaporan, dan Dokumentasi

  5. Regulasi dan Arah Kebijakan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

  6. Kelembagaan dan Tata Kelola Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Legalitas, Jatidiri, Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Lain, Struktur Organisasi, dan Rapat Anggota Tahunan/RAT)

  7. Mekanisme Penyelenggaraan RAT dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas Koperasi

  8. Kepemimpinan dan Membangun Mindset Kewirausahaan

  9. Teknik Komunikasi, Negosiasi, dan Empati dalam Pendampingan

  10. Penguatan Kemitraan dan Kolaborasi dengan BUMN/D, BUMS, dan BUMDes

  11. Manajemen Operasional Aktivitas Bisnis Berkelanjutan

  12. Penyusunan Proposal Pembiayaan dan Prosedur Pinjaman/Kredit

  13. Pengembangan Inovasi dan Digitalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Smkopdes dan Talentakoperasi.id)

  14. Peluang dan Tantangan Koperasi di Era Digital

  15. Identifikasi Model Bisnis Berbasis Potensi Desa/Unggulan untuk Menyusun Strategi Bisnis

  16. Manajemen Pemasaran yang Menguntungkan dan Berkelanjutan bagi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

  17. Penyusunan Proposal Bisnis (Pitch Deck) dan Mitigasi Risiko

  18. Akses Permodalan dan Pembiayaan Koperasi

  19. Pengembangan Model Bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Gerai Sembako, Gerai Apotek, Gerai Pergudangan/Cold Storage, Gerai Kantor/Klinik, Gerai Logistik)

  20. Strategi dan Implementasi Mitigasi Risiko dalam Tata Kelola Koperasi (Pengelolaan Pinjaman, Pembiayaan, dan Pengawasan)

  21. Rencana Pendapatan dan Anggaran Belanja Koperasi (RAPBK)

  22. Pembukuan Dasar, Pembukuan Koperasi, dan Analisa Laporan Keuangan

  23. Kepatuhan terhadap SAK-EP dan Perpajakan Koperasi

  24. Dinamika Kelompok: Strategi Membangun Kepercayaan (Trust) dengan Pengurus, Anggota Koperasi, dan Stakeholders

Melalui pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini, peserta tidak hanya memperoleh pembekalan teoritis tetapi juga terlibat dalam praktik penyusunan rencana tindak lanjut (RTL), studi kasus, dan simulasi bisnis koperasi. Seluruh kegiatan berlangsung interaktif dan produktif, ditandai dengan antusiasme tinggi dari para peserta dalam setiap sesi.

Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalitas para pendamping koperasi desa/kelurahan dalam mengimplementasikan pendampingan yang efektif, inovatif, serta berorientasi pada keberlanjutan usaha koperasi. Dengan demikian, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat tumbuh menjadi lembaga ekonomi rakyat yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan era digital dan ekonomi global.

Kegiatan ditutup dengan penyelesaian administrasi kepada seluruh peserta oleh panitia penyelenggara, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif dan komitmen dalam mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.


Penulis : Danny Purbianto, S.Sos (Korcam TPP Kec. Belimbing)

Kamis, 06 November 2025

Fasilitasi penanaman jagung Hibrida Desa Nusa kenyikap

Mendukung Ketahanan Pangan: Aksi Nyata Penanaman Jagung Hibrida di Desa Nusa Kenyikap


​Waktu dan Tempat Pelaksanaan:

​Hari/Tanggal: Kamis, 6 November 2025

​Waktu: Pukul 08.00 WIB sampai selesai

​Lokasi: Lahan Pertanian Desa Nusa Kenyikap

​Fasilitator Utama:

​Bapak Matheus Hendriyadi, A.Md. (Pendamping Lokal Desa - PLD)

​Peserta yang Hadir:

​Tim dari Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi.

​Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tanjung Pura Fakultas Pertanian, dipimpin oleh Bapak Dr. Mawardi, SP, M.Sc. beserta rombongan (5 orang).

​Kepala Desa beserta Perangkat Desa Nusa Kenyikap.

​Ketua BPD dan Anggota.

​Babinkamtibmas dan Babhinsa (Perwakilan Keamanan dan Pertahanan Wilayah).

​PLD Desa Dampingan lainnya.

​Kelompok Petani dan Peternak Desa Nusa Kenyikap.

​📝 Latar Belakang dan Pelaksanaan Kegiatan

​Pada hari Kamis, 6 November 2025, suasana Desa Nusa Kenyikap dipenuhi semangat kolaborasi dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional. Bapak Matheus Hendriyadi, A.Md., selaku Pendamping Lokal Desa (PLD), memfasilitasi kegiatan penanaman jagung hibrida yang secara spesifik difokuskan untuk kebutuhan pakan ternak lokal.

​Kegiatan ini merupakan bagian integral dari upaya strategis pemerintah desa dan pendampingan untuk secara aktif mendukung program ketahanan pangan yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden.

​🌟 Poin Utama dan Tujuan Strategis

​Aksi Nyata Ketahanan Pangan: Kehadiran seluruh stakeholder penting, mulai dari pemerintah provinsi, akademisi, hingga aparat keamanan dan pemerintah desa, menandai komitmen bersama untuk mewujudkan kemandirian pangan, khususnya di sektor pakan ternak.

​Penguatan Ketersediaan Pakan Lokal: Penanaman jagung hibrida ini diharapkan memperkuat ketersediaan bahan baku pakan ternak lokal secara berkelanjutan. Hal ini menjadi langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku pakan yang seringkali membebani biaya produksi peternak.

​Kolaborasi Multi-Pihak: Kolaborasi sinergis antara pemerintah (Daerah dan Desa), akademisi dari UNTAN, kelompok tani, dan kelompok ternak menjadi kunci utama suksesnya program ini. Bapak Dr. Mawardi, SP, M.Sc. beserta tim dari Fakultas Pertanian UNTAN memberikan pendampingan teknis dan inovasi pertanian terkini kepada para petani.

​Dukungan Penuh Pemerintah Daerah: Dalam fasilitasi ini, disampaikan bahwa Pemerintah Daerah telah memberikan dukungan penuh baik dari sisi teknis penanaman maupun penyediaan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, dll.) yang dibutuhkan.

​Peningkatan Kesejahteraan: Diharapkan, hasil panen jagung hibrida nantinya tidak hanya mencukupi kebutuhan pakan ternak, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para petani dan peternak Desa Nusa Kenyikap.

​💬 Peran Fasilitator (PLD Matheus Hendriyadi, A.Md.)

​Bapak Matheus Hendriyadi, A.Md., berperan sentral dalam mengkoordinasikan dan memastikan kelancaran seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari penyambutan tamu penting, pengaturan sesi penanaman simbolis, hingga memfasilitasi diskusi teknis antara tim akademisi/Dinas dengan kelompok tani.

​Beliau secara aktif mendorong partisipasi aktif dari masyarakat desa dan menekankan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen bersama dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional, dimulai dari tingkat desa. Fasilitasi yang dilakukan PLD ini memastikan bahwa bantuan teknis dan program dari pemerintah pusat/provinsi tersampaikan dan teraplikasikan secara efektif di tingkat petani.

Kegiatan penanaman jagung hibrida pada hari itu berjalan sukses dan lancar, ditutup dengan sesi diskusi dan ramah tamah yang mempererat hubungan kerja sama antara berbagai pihak yang berkomitmen memajukan ketahanan pangan di Desa Nusa Kenyikap.




Penulis : Matheus Hendriyadi, A.Md

Kegiatan Praktisi Mengajar di Universitas Tanjungpura Pontianak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip)

 Pada hari Jumat, tanggal 7 November 2025 , Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kabupaten Melawi yang terdiri dari Tenaga Ahli Pemberdayaan...